jam

Rabu, 16 Juni 2010

MATA SILINDER



Astigmatisme atau mata silindris merupakan kelainan pada mata yang disebabkan oleh karena lengkung kornea mata yang tidak merata. Kelainan refraksi ini bisa mengenai siapa saja tanpa peduli status sosial, umur dan jenis kelamin.



Dengan kata lain ganguan mata silinder merupakan gejala blur ke arah tertentu, tidak seperti minus yang blurnya sama ke segala arah 360°. Patokan silinder ini gejalanya berbeda-beda, diukur dari titik pusat konsentris antara 0 hingga 180°.
Menurut cerita di sini ada beberapa kelainan reflaksi yang sering dijumpai :

· Miopia
Kelainan sering diistilahkan rabun jauh. Terjadi karena sistem optik yang sangat kuat pembiasannya, sehingga fokus bayangan benda yang dilihat akan jatuh di depan retina. Kelainan ini bisa dikoreksi dengan lensa minus. Oleh sebab itu, mata miopia dikenal sebagai mata minus.

· Hipermetropia
Kalau yang ini dikenal dengan istilah rabun dekat. Apa yang terjadi pada rabun dekat merupakan kebalikan dari miopia, yaitu sistem optik yang terlalu lemah sehingga fokus dari bayangan benda yang dilihat akan jatuh di belakang retina. Kelainan ini harus dikoreksi dengan lensa plus sehingga fokusnya maju ke posisi normal.

· Astigmatisme
Kelainan ini tidak hanya meliputi masalah bagaimana fokus bayangan dibentuk, karena fokus benda yang dilihat terpecah menjadi dua bayangan. Biasanya astimagtisme terjadi karena lengkung datar kornea dan lengkung tegak kornea tidak simetris. Keadaaan ini bisa dianalogikan dengan lengkungan pada sendok. Pada satu sisi ada yang landai sedangkan sisi lainnya terjal. Kalau sistem optik atau suatu lensa terlalu melengkung/terjal maka cahaya yang terbias melalu retina menjadi terlalu dekat. Sedangkan lengkung yang landai membuat fokusnya menjadi terlalu jauh. Akhirnya, imej atau citraan yang jatuh jadi terpecah dua.

Astigmatis menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan melihat sesuatu secara jelas atau menjadi kabur, terutama untuk obyek-obyek yang berukuran kecil. Biasanya penderita astigmatisme juga menderita miopia (rabun jauh).



Bola mata dalam keadaan normal berbentuk bulat seperti bola sehingga sinar atau bayangan yang masuk dapat ditangkap pada satu titik di retina. Pada mata yang mengalami astigmatisme, bola mata berbentuk lonjong seperti telur sehingga sinar atau bayangan yang masuk ke mata sedikit menyebar alias tidak fokus pada retina. Hal ini menyebabkan bayangan yang terlihat akan kabur dan hanya terlihat jelas pada satu titik saja. Disamping itu, bayangan yang agak jauh akan tampak kabur dan bergelombang.


Nah, kelainan ini yang oleh orang awam disebut sebagai mata silinder. Namun, terminologi mata silinder ternyata tak tepat karena sebenarnya bukan matanya yang silinder tetapi lensa yang fungsinya mengoreksi keadaan astigmatisme itulah yang bersifat silinder. Jadi, yang ada lensa silinder bukan mata silinder. Kasus astigmatisme banyak dijumpai pada orang Asia.

Mata normal berbentuk bulat sedangkan mata astigmatis berbentuk silinder (bulat telur).


Apa yang menyebabkan astigmatisme?

Astigmatisme umumnya diturunkan dan sering muncul sejak anak. Selain itu, astigmatisme juga bisa disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada kornea, kebiasaan membaca yang buruk dan kebiasaan menggunakan mata untuk melihat objek yang terlalu dekat.


Apa saja keluhan penderita astigmatisme?

Penderita astigmatisme yang belum diobati akan sering mengeluh sakit kepala, kelelahan pada mata dan kabur saat melihat benda berjarak dekat maupun jauh. Jika mengalami gejala tersebut dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya anda segera ke dokter mata untuk melihat kemungkinan terjadinya astigmatisme.


· Kombinasi Kelainan

Kelainan lensa silinder bisa dibarengi dengan kelainan mata minus atau plus. Kalau kelainan astigmatisme berbarengan dengan kelainan rabun dekat, maka fokus benda yang terlihat terpecah menjadi dua dan jatuhnya di depan retina. Gangguan ini bisa diatasi dengan lensa silinder yang disatukan dengan lensa minus. Sedangkan bila dibarengi rabun jauh, fokus benda yang terpecah akan jatuh di belakang retina. Gangguan seperti ini dapat diatasi dengan lensa silinder yang disatukan dengan lensa plus.

Sekarang sudah lebih jelas apa itu minus n silinder. Saya tambah lagi cerita tentang silinder…

Penderita mata silinder menurut dokter sebagian besarnya karena ‘genetik’ atau turunan. Tidak akan mengganggu apabila tidak ada stressornya. Komputer merupakan salah satu stressor sehingga orang yang secara genetik memiliki mata silinder akan mulai merasakan ketidaknyamanan, karena kerusakan yang semakin besar. Pada orang yang matanya normal, bagian hitam terkecil yang ada di kornea mata berbentuk lingkaran. Pada penderita mata silinder, kerusakan berada di lingkaran tersebut, sehingga bentuknya bukan lagi lingkaran. Hal ini menyebabkan mata tidak menangkap cahaya yang memantulkan ’sesuatu/benda’ dengan baik. Itu sebabnya penderita mata silindris tidak bisa melihat suatu objek secara focus. Cahaya yang masuk dipantulkan tidak tegak lurus ke objek.


Bagaimana mengatasi astigmatisme?

Cara yang umum digunakan untuk mengatasi mata silinder adalah menggunakan lensa korektif seperti kacamata atau lensa kontak. Namun perlu Anda ketahui bahwa kacamata dan lensa kontak bukanlah cara untuk mengobati astigmatisme. Malah, beberapa pengguna kacamata harus berulang kali ganti kacamata dengan lensa yang lebih tebal karena masalah matanya semakin parah. Pilihan lain untuk mengobati astigmatisme adalah dengan operasi, namun tindakan ini sangat terggantung dari kondisi pasien. Soalnya memang tidak semua pasien yang menderita astigmatis cocok dilakukan operasi.

LATIHAN 1 : Mata Melirik Ke Kiri Dan Ke Kanan

Latihan senam mata ini baik untuk membantu merangsang otot mata agar mata otot mata dapat dapat cekung dengan baik dan tidak kaku. Caranya adalah dengan :

1. Pandangan lurus ke depan.
2. Tangan kanan berada di sebelah kanan badan sejajar leher.
3. Jari telunjuk mengacung ke atas.
4. Lihat jari anda dengan fokus dengan cara menoleh ke kanan.
5. Palingkan wajah anda ke kiri perlahan tanpa kehilangan pandangan fokus anda ke jari tadi.
6. Tahan pandangan ketika merasa mata sudah maksimal.
7. Ketika sudah lelah bebaskan mata anda dengan melihat yang jauh.

Latihan senam mata mungkin saja dapat mengobati / menyembuhkan mata minus / rabun jauh serta mata plus / rabun dekat yang akan membebaskan anda dari kacamata dan lensa kontak yang terkadang membosankan dan menyebalkan. Bebas dari kaca mata jelas adalah dambaan dari sebagian besar penderita kelainan mata. Dan mereka tak segan mengeluarkan banyak uang untuk memiliki mata yang normal dan sehat.



Tips :
- Lakukan ke arah yang berbeda seperti ke kiri, bawa, atas, kanan atas, kanan bawah, kiri atas, kiri bawah, dan lain sebagainya.
- Kemungkinan dapat menimbulkan rasa pusing dan mual. Itu tandanya mata anda butuh latihan ini.
- Jika mata sudah lelah istirahatkan dengan melihat yang jauh atau memejamkan mata sambil tiduran.
- Senam ini mungkin dapat mengobati rabun jauh dan rabun dekat serta penyakit cacat mata lainnya.
- Jika kesulitan fokus anda dapat mencoba dengan bantuan kacamata anda.
- Sebaiknya jangan terlalu lama, sekitar 10 sampai 30 detik saja tiap lirikan.
- Setelah latihan mata mungkin mata anda jadi agak tidak nyaman untuk melihat benda-benda yang dekat jaraknya.
- Latihan ini sebaiknya sering dilakukan di tempat yang terbuka yang banyak pohon jauh dan dekat tapi tidak ditempat umum yang banyak orang atau di tempat kerja yang butuh konsentrasi.
- Semoga mines / ples anda berkurang. Kalau sudah merasa berkurang ganti kacamata anda agar tidak memakai kacamata yang sekarang yang dapat mengembalikan cacat mata anda ke sediakala.

LATIHAN 2 : Fokus Pandangan Mata Jauh Dekat

Latihan berikut ini dapat membantu otot mata anda agar bergerak ke fokus jauh dan fokus dekat. Namun latihan ini mungkin dapat membuat mata anda agak buram kembali setelah melakukan latihan 1 di atas. Mingkin ada baiknya melalukan latihan 2 dulu baru yang 1, atau hanya melakukan latihan 1 saja bagi yang bermasalah rabun jauh.

1. Pandangan lurus ke depan.
2. Tangan kanan berada di depan badan sejajar leher.
3. Jari telunjuk mengacung ke atas.
4. Lihat jari anda dengan fokus.
5. Gerakkan jari maju mundur pelan-pelan dan mata tetap fokus mengikuti gerakan jari.
6. Setelah beberapa kali maju mundur lepaskan mata dengan melihat benda-benda jauh.

Tips :
- Tips ini mungkin akan lebih terlihat hasilnya pada orang yang matanya mines rendah.
- Bagi yang mines tinggi sebaiknya jangan dipaksakan karena belum tentu membawa hasil.
- Kemungkinan latihan ini bisa menimbulkan rasa pusing dan mual.
- Jika mata sudah lelah istirahatkan dengan melihat yang jauh atau merem sambil tiduran.
- Senam ini mungkin dapat meneymbuhkan rabun jauh dan rabun dekat serta penyakit cacat mata lainnya.
- Jika kesulitan fokus anda dapat mencoba dengan bantuan kacamata anda.
- Latihan ini sebaiknya sering dilakukan di tempat yang terbuka yang banyak pepohonan tapi tidak
ditempat umum yang banyak orang atau di tempat kerja yang butuh konsentrasi.
- Segera hubungi dokter spesialis mata jika mengalami gangguan.
materi referensi:
http://organisasi.org/menyembuhkan-rabun…

semoga bermanfaat

Penyakit kulit pada perempuan

Perempuan merupakan kelompok berisiko HIV yang tumbuh paling cepat di AS. Kurang lebih 26 persen kelompok yang terinfeksi HIV di negara itu adalah perempuan. Banyak penyakit kulit yang mempengaruhi perempuan yang umumnya berkaitan dengan HIV atau AIDS dan sering kali diobati sebagai masalah tersendiri daripada petunjuk untuk tes HIV.

Berbicara pada pertemuan tahunan 2000 American Academy of Dermatology di San Francisco, AS, ahli dermatologi Dr. M. Joyce Rico, membahas masalah sekitar penyakit kulit dan pengobatan yang tepat untuk perempuan yang terinfeksi HIV.

Ahli dermatologi, yang ahli dalam mengobati infeksi menular seksual (IMS), sering kali mengamati penyakit kulit yang umum seperti infeksi jamur vagina yang berulang sebetulnya bisa menjadi tanda awal infeksi HIV. Perempuan dan dokter cenderung mengobati infeksi jamur tanpa mengetahui bahwa infeksi jamur berulang mungkin merupakan tanda dari sistem kekebalan yang rusak. Obat oral mungkin diperlukan untuk infeksi jamur ini, daripada salep tanpa resep.

Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa 37 persen pasien yang pada awalnya mengalami infeksi jamur vagina yang berulang akhirnya mencari perawatan untuk HIV. Beberapa penyakit kulit terjadi begitu sering pada perempuan yang terinfeksi HIV sehingga penyakit tersebut sekarang dianggap sebagai tanda penyakit HIV. Herpes zoster, kandidiasis oral, leukoplakia oral berbulu (penyakit tidak lazim yang menyebabkan lapisan tipis, putih, dan berbulu halus biasanya pada lidah), dan moluskum kontagiosum (infeksi dipermukaan kulit yang disebabkan virus), di antaranya merupakan penyakit yang sering menyebabkan ahli dermatologi menganjurkan tes HIV kepada pasien.

“Sampai saat ini belum banyak perhatian terhadap hubungan antara penyakit kulit dengan infeksi HIV pada perempuan,” kata Dr. Rico. Perempuan tertular HIV terutama melalui hubungan heteroseksual. Perempuan yang terinfeksi IMS seperti herpes simpleks, sifilis, atau kutil pada kelamin (human papilloma virus/HPV) juga mempunyai risiko lebih tinggi terhadap infeksi HIV. Dalam satu penelitian, 24 persen perempuan yang terinfeksi HIV juga terinfeksi dengan tiga atau lebih jenis HPV. Jenis HPV tertentu juga menyebabkan kanker leher rahim. Perempuan yang terinfeksi HIV juga berisiko lebih tinggi terhadap kanker leher rahim karena kerusakan sistem kekebalannya. Perempuan dengan HIV mempunyai kejadian kanker leher rahim yang tinggi dan 50 persen kambuh setelah diobati. Walaupun jarang, karsinoma leher rahim invasif merupakan penyakit yang didefinisikan AIDS.

Satu pengecualian yang penting di antara laki-laki dan perempuan yang terkait dengan penyakit kulit adalah prevalensi yang rendah dari sarkoma Kaposi (KS), suatu bentuk kanker kulit yang jarang pada perempuan. Ukuran lesi KS mencakup dari kepala peniti sampai seukuran uang logam dan tidak sakit bila disentuh. KS muncul di mana-mana pada kulit atau dalam mulut sebagai lesi berwarna merah jambu, ungu, merah tua, atau coklat yang seringkali keliru dianggap gigitan serangga, tahi lalat, atau memar. Kanker ini secara keseluruhan berkembang pada kurang lebih 15 persen kasus HIV/AIDS, dan kurang dari 2 persen kasus ini berkembang pada kelompok perempuan. “Secara keseluruhan, pengobatan untuk penyakit kulit ini tidak berbeda pada laki-laki dan perempuan,” kata Dr. Rico. “Kita telah memasuki masa di mana orang berpikir kalau kita mempunyai bermacam-macam obat baru yang bagus sehingga HIV bukan lagi merupakan ancaman. Kenyataannya masih banyak kematian dan kesakitan yang berkaitan dengan HIV dan AIDS.”

“Semakin dini perempuan didiagnosis, semakin cepat ia mendapat perhatian medis yang ia perlukan. Walaupun ada kemajuan dalam pengobatan HIV, perempuan yang terinfeksi HIV kurang mendapat perawatan yang tepat dibanding laki-laki. Dengan memberikan perhatian terhadap beberapa tanda dermatologi, seorang perempuan mungkin dengan segera bisa mendapatkan bantuan yang ia perlukan.”

Artikel asli: Skin Conditions

Sumber: Women Alive, Musim Semi 2000